Winda Rizka (11011)
sulistia putri (11017)
citra wahyuni (11109)
Tema: Belajar Lebih Aktif & Belajar Lebih Easy
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Landasan Teori
· Guru yang Baik
Guru
berperan penting dalam proses pembelajaran, bagaimana model pembelajaran yang
dibawakan oleh seorang guru mempengaruhi pemahaman siswa tentang pelajaran dan
dapat membentuk karakteristik siswa yang lebih baik. Untuk dapat menjadi
seorang guru yang baik, paling tidak harus memiliki karater-karakter sebagai
berikut :
a. Keyakinan
diri.
b. Kesabaran.
Setiap siswa pasti memiliki karakter yang unik dan berbeda, untuk itu guru
dituntut untuk sabar dalam menghadapi perbedaan karakter muridnya tersebut
c. Memiliki
rasa kasih sayang yang tulus terhadap siswanya
d. Pemahaman.
Guru yang baik harus memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang akan
diajarkannya dan bagaimana proses mnegajar
e. Mampu
melihat sesuatu dengan cara yang berbeda dan dapat menjelaskan topik dengan
cara yang berbeda yang mungkin memudahkan pemahaman siswanya
f. Teguh
dalam memberikan dukungan
g. Guru
yang baik memiliki keinginan capaian yang terbaik dari siswa-siswanya dan diri
mereka sendiri
h. Kesediaan
dalam membantu siswa untuk mencapai prestasi
Dalam kegiatan ini, berdasarkan dengan
apa yang sudah kami dapatkan, kami mencoba untuk mengaplikasikan bagaimana
karakteristik minimal dari seorang guru yang baik tersebut.
· Prinsip – Prinsip dalam Paedagogi
a. Proses
paedagogis harus terstruktur berdasarkan temuan yang paling maju di bidang
sains kontemporer.
b. Mengkombinasikan
karakter kolektif dan individual pendidikan, serta penghromatan terhadap
kepribadian siswa.
c. Merujuk
pada kesatuan pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan
pada kesatua dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait
dengan kegiatana pembangunan pada umumnya.
d. Proses
paedagigis harus terstruktur berdasarkan berdasarkan kesatuan dan hubungan
antara kondisi manusia.
e. Masing-masing
subsistem aktivitas, komuniasi, kepribadian harus saling keterkaitan satu
dengan lainnya.
B. Tujuan
· Mengembangkan kemampuan
kognitif, memori, dan visual,
· Membantu anak dalam memahami
ilmu pengetahuan dasar dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diaplikasikan
· Mengajarkan anak untuk
mengembangkan cara belajar yang lebih aktif di kelas
C. Manfaat
· Agar anak dapat
memahami ilmu pengetahuan dasar dengan lebih mudah
· Agar ke depannya anak
mampu mengembangkan cara belajar yang lebih aktif di sekolah.
BAB
II
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A. Lokasi
Kegiatan
ini kami laksanakan bertempat di Jln. Dr. Mansyur gg. Berdikari gg Langgar - Turi
No. 7 Medan
B. Waktu
Pelaksanaan
kegiatan observasi dan pengajaran ini dilaksanakan pada hari Kamis, 11 April
2013 Pukul 13.00 WIB – 16.00 WIB
C. Peserta Kegiatan
Dalam
kegiatan observasi pengajaran ini peserta didiknya terdiri dari 10 orang siswa,
dengan usia :
o 1
orang siswa TK usia 5 tahun
o 1
orang siswa kelas 6 SD usia 12 tahun
o 8
orang siswa kelas 5 SD usia 10-11 tahun
D. Peralatan dan Bahan
Alat
bantu dan perlengkapan yang digunakana dalam kegiatan observasi pengajaran
antara klain sebagai berikut :
§ Kamera
§ Spidol
§ Isolasi
§ Karton
Warna ( pengganti papan tulis )
§ Gunting
§ Snack
§ Reward
( buku dan pensil)
§ Laptop
E. Perincian Biaya
Peralatan
/ Bahan
|
Harga
|
Snack
|
Rp
15.000
|
Buku
|
Rp
20.000
|
Pensil
|
Rp
10.000
|
Spidol
|
Rp
15.000
|
Kertas
Karton
|
Rp 5.000
|
Total
Biaya
|
Rp
65.000
|
BAB
III
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini
diawali dengan materi matematika, pelajaran yang lebih spesfifiknya tentang
pembagian. Kenapa pembagian yang diajarkan pada anak kelas 5 dan 6 SD? Karena,
mereka mengeluhkan sulitnya dalam pengerjaan soal pembagian dengan bilangan 4
angka. Kemudian Sulistia Putri mengajarkan pembagian matematika dengan terlebih
dahulu menjelaskannya dengan beberapa soal setelah itu, selanjutnya menanyakan
apakah ada magian yang kurang dipahami atau tidak. Dan kemudian menyuruh setiap
anak untuk maju ke depan dan mengerjakan 1 soal sebagai bukti bahwa mereka
sudah mengerti dan setiap anak yang berhasil mengerjakan soal dengan baik akan
kami berikan reward berupa sebuah pensil. Nah, ketika setiap anak maju, ada
yang tidak bisa atau merasa kesulitan, jadi terkadang dibantu juga oleh
teman-temannya yang lain, jadi mereka bersama-sama memperhatikan apa yang
dikerjakan oleh temannya di depan.
Lalu, Citra
Wahyuni mengajarkan anak-anak 5 SD dan 6 SD tersebut kata-kata benda dari
bahasa inggris. Pertama sekali menyebutkan dan memperkenalkan ciri-ciri benda
tersebut. Lalu meminta mereka untuk menyebutkannya bersama-sama setelah itu
menguji mereka dengan memberikan Flash card. Dimana didalam setiap Flash Card
ada kata-kata benda dan disediakan card yang berisi ciri-ciri dari setiap benda
tersebut. Jadi satu Flash Card memiliki 1 card pendamping dan disini anak-anak
akan disuruh untuk mengambil flash card yang sesuai dengan ciri-ciri yang ada
di masing-masing card yang mereka dapatkan. Dengan cara ini, membuat bagaiamana
belajar menjadi tidak monoton pada suatu metode seperti tanya jawab dsb.
Dan terakhir
Winda mengajarkan 1 anak TK tersebut dengan mengajarkan menghitung penjumlahan
dan membaca huruf-huruf dengan bahasa Inggris. Setelah itu menggunakan Flash
Card yang berisi soal penjumlahan dan card pendampingnya yang berisi
hasil-hasil dari soal tersebut.
B.
Laporan Kegiatan
Observasi
1. Fadhil
( kelas 6 SD ) = sering berbicara dengan teman-temannya, memperhatikan, dan
menjawab pertanyaan, susah dibilangin, cukup pinter terlihat dengan seringnya
menjawab pertanyaan yang diajukan, mungkin karena dia kelas 6 dibanding teman
lainya yang masih kelas 5.
2. Riski
( kelas 5 SD ) = pemalu, sulit beradaptasi suka di pojokan, jarang mau gabung
dengan temannya, gak berani (ketika disuruh maju baru mau),
3.
Ilham ( kelas 5 SD ) =
paling suka gangguin temannya, suka menjawab walaupun kadang tidak tepat. Memperhatikan
teman yang sedang menjawab soal, menghentak-hentakkan tutup botol ke lantai,
tersenyum dengan teman-teman laki-laki disampingnya, berbicara dengan teman
laik-laki yang disebelahnya, menggaruk kepala, memainkan penjanggal jendela,
duduk dengan kedua kaki ditumpuhkan di depan dada dan tangan menahan kaki
tersebut.
4.
Nisa ( kelas 5 SD ) =
mau bertanya kalau tidak tau, sering berbicara dengan temannya ketika sedang
menjelaskan, pinter tapi ketika disuruh maju malah tidak mau, mudah
bersosialisasi, suka bercanda
5. Rina
( kelas 5 SD ) = aktif bertanya, ketika maju awalnya malu-malu dan malah
mneyuruh temannya yang lain saja yang maju, tetapi karena saya minta dia yang
maju, akhrinya mau juga, kemudian selama proses pengajaran berlangsung
memoerhatikan ketika kakak-kakaknya mnejelaskan,
6.
Yuni ( kelas 5 SD ) =
pendiam, jarang bertanya, suka membantu temannya ketika temannya kesulitan
didepan dalam mengerjakan soal, aktif menjawab pertanyaan dari kakak-kakaknya. Melihat-lihat
kesekeliling lingkungan, memperhatikan sambil duduk dengan menumpuhkan
tangannya ke lantai, menjawab pertanyaan sulis yang menanyakan tentang
perkalian, memperhatikan teman nya yang sedang mengerjakan perkalian di kartun
tulis, berbicara dengan teman yang ada di kirinya.
7. Muthia
( kelas 5 SD ) = rajib bertanya, aktif, fokus pada pelajaran ketika dijelaskan
di depan, bercanda dengan teman-temannya dan kakak-kakaknya, membantu temannya
menjawab kalau temannya tersebut tidak tahu.
8. Fitri
( kelas 5 SD ) = pendiam, tidak banyak omong, memperhatikan apa yang
dijelaskan, sering melihat-lihat ke arah taman,
9. Indah
( kelas 5 SD ) = memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan tentang materi,
mencatat yang ada di papapn tulis, sesekali berbincang dengan temannya,
membantu temannya menjawab soal, malu-malu,
10. Eva ( TK ) = Menggosok-gosokkan (mengadu) kedua kaki ketika duduk dan disuruh mengulang apa yang dikatakan pengajar, merapatkan tangannya dibawah kaki ketika duduk, mengecap-ngecap bibir, menggaruk kaki, tatapan mata kadang-kadang tidak focus dan melihat kearah lain, menggunakan tangan untuk menghitung. Membuka-buka bukunya, berkali-kali membenarkan cara duduknya, menggaruk kepala, sedikit berkipas dengan bukunya. Melihat kearah kamera, melihat keatas jendela yang ada dibelakang nya, duduk dengan meluruskan kaki dan menggosok-gosokkan jari-jari kedua tangannya, mengadu ngadu kedua jempol kaki ketika duduk dengan meluruskan kaki, menggaruk hidung, menggaruk kaki, memperhatikan karton tulis.
10. Eva ( TK ) = Menggosok-gosokkan (mengadu) kedua kaki ketika duduk dan disuruh mengulang apa yang dikatakan pengajar, merapatkan tangannya dibawah kaki ketika duduk, mengecap-ngecap bibir, menggaruk kaki, tatapan mata kadang-kadang tidak focus dan melihat kearah lain, menggunakan tangan untuk menghitung. Membuka-buka bukunya, berkali-kali membenarkan cara duduknya, menggaruk kepala, sedikit berkipas dengan bukunya. Melihat kearah kamera, melihat keatas jendela yang ada dibelakang nya, duduk dengan meluruskan kaki dan menggosok-gosokkan jari-jari kedua tangannya, mengadu ngadu kedua jempol kaki ketika duduk dengan meluruskan kaki, menggaruk hidung, menggaruk kaki, memperhatikan karton tulis.
Dari
sisi pengajarnya
1. Winda
Rizka
-
Berbincang dengan siswa
-
Duduk diantara siswa
yang sedang belajar
-
Membagikan reward dan
makanan
-
Menegur siswa yang
ribut
-
Mengajarkan angka dan
huruf dengan menggunakan penggaris
-
Duduk di depan Eva
(anak TK) dan mengajarkannya dengan perlahan
-
Menyuruh siswa
memperhatikan materi yang diajarkan, dan meminta siswa untuk aktif
- Mempersiapkan peralatan
yang akan digunakan dan bahan ajar yang diperlukan selama proses pengajaran
2. Sulistia Putri
-
Ketika mengajar posisi
duduk di depan, sambil menulis serta menjelaskan materi yang diajarkan
-
Menyilangkan tangan di
dada, sambil memperhatikan siswa-siswa
-
Duduk dengan kaki di
tekuk, sejajar dengan siswa
-
Menunjuk/ mengajarkan
siswa yang sedang mnegerjakan soal di depan
-
Sesekali memperhatikan
anak-anak yang lain
-
Mengajak bercanda
dengan 3 anak laki-laki di belakang
-
Bersandar di dinding
dengan telapak tangan kadang menyentuh dinding
-
Berbincang dengan siswa
menanyakan sekolah, mata pelajaran dsb
-
Memperhatikan ketika
winda dan citra mengajar
-
Mengambil gambar selama
proses kegiatan berlangsung
3. Citra wahyuni
- Berdiri di depan,
menulis kata-kata dalam bahasa inggris, mengucapkannya dan meminta anak untuk
mengulang
-
Menunjuk kata dengan
spidol
-
Menunjuk anak untuk
membaca kata
-
Menggerakan tangan
-
Membenarkan jilbab
ketika mulai memberikan arahan dan ketika proses pembelajaran berlangsung
-
Menghentak -hentakkan
kaki ketika bernyanyi
-
Meminta anak untuk
memperhatikan ketika citra sedang mengajar
-
Main game dengan
anak-anak
BAB IV
KESIMPULAN
A.
Hasil Kegiatan
-
Di pertengahan sampai
akhir proses pembelajaran anak-anak sudah mulai terbiasa untuk aktif di dalam
proses pembelajaran. Seperti, berani mengangkat tangan untuk menjawab
pertanyaan, berani mengangkat tangan untuk bertanya, mengkeritik teman, dan
bercanda dengan pengajar. Ini merupakan suatu kemajuan yang pesat karena pada
awal pembelajaran mereka malu-malu dan tidak mengeluarkan suara apapun.
-
Anak sudah dapat
mengenali dengan baik dasar-dasar ilmu pengetahuan yang diajarkkan seperti
bahasa inggris (kelas 5 SD), matematika (kelas 5 SD), dan mengenal angka serta
cara berhitung (6tahun).
-
Anak dapat membuktikan
bahwa ilmu pengetahuan dasar sudah mereka dapatkan pada saat mereka berhasil
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan flash
card.
B. Simpulan Observasi
Dari kegiatan observasi yang kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa, proses pengajaran dan pembelajaran dengan
berbasis pada prinsip-prinsip paedagogi mampu membuat proses pembelajaran
berjalan sesuai dengan tujuannya, dan tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan
yang lebih mudah untuk dipahami, karakter anak-anak dapat terbentuk dari
penerapan pisnip-prinsip tersebut.
Bagaiamana peran lingkungan sosial
ternyata juga mempengaruhi si anak dalam kegiatan belajar, dengan adanya
teman-teman, saling sharing apa yang temannya tidak tahu, walaupun dalam
kegiatan ini sering juga mereka mengganggu teman-temannya yang lagi serius
belajar, tapi dengan begitu mereka bisa membuat situasi yang membuat mereka
nyaman dalam belajar, dan yang kami tangkap dari hal tersebut, masukan dari
teman-temannya lebih mudah untuk diingat. Karakteristik guru juga mempengaruhi
anak dalam memahami proses pembelajaran yang terjadi, bagaimana gaya seorang
guru dalam memberikan pelajaran, serta bagiamana seorang guru dapat memotivasi
peserta didiknya untuk lebih memacu mereka untuk lebih aktif dalam suatu proses
pembelajaran.
C. Evaluasi Kegiatan
v Pada
tahap perencanaan kegiatan observasi menemukan kendala di mana, sulit untuk
menentukkan teori apa yang akan kami gunakan yang bersinggungan juga dengan
materi dari mata kuliah paedagogi.
v Terkait
dengan sasaran peserta didik yang akan kami observasi, yang awalnya misi kami
adalah memberikan pengajaran ilmu pengetahuan pada anak-anak yang masih kurang
ilmu pengetahuannya, yang awalnya kami rencanakan akan dilaksanakan di suatu
Lembaga pendidikan yang menangani masalah pendidikan, namun ternyata setelah
kami konfirmasi lebih jauh, metode pendidikan yang digunakan lembaga sanagt
baik sekali, jadi kelompok kami memutuskan untuk mengubah rencana yang telah
ditetapkan. Kemudian terpikir untuk mengapa melakukan suatu tindakan kecil
berawal dari lingkungan yang paling terdekat saja, nah, jadi kami pun
merencanakan untuk melakukan kegiatan observasi ini dengan memebuat kegiatan
mengajar di dekat kost dengan sasarannya anak-anak SD yang ada di sekitar
tempat kami kost, dan untungnya, orangtua dari anak-anak tersebut juga
mendukung, dan kami bisa melkasanakana kegiatan tersebut dengan lancar
v Pada
tahap pelaksanaan, kendala yang kami alami adalah terbatasnya tempat kami serta
keterbatasan waktu dalam kegiatan tersebut, dikarenakan mereka ada kegiatan
lain yaitu mengaji, namun, sedikit ilmu di waktu yang sanagt terbatas semoga
akan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal
matematika. Selain itu, peralatan dalam mengajar yang terbatas seperti papan
tulis yang kemudian kami ganti dengan kertas karton menjadi salah satu kendala
dalam kegiatan ini, dan untungnya anak-anak tersebut bisa mengerti dan mau
aktif dalam kegiatan ini.
v Tahap
akhir, yaitu pembuatan laporan kegiatan observasi. Kendala yang kami hadapi
adalah sulit untuk mendiskusikan laporan dari kegiatana ini karena beberapa tugas
lain juga yang kami kerjakan. Selain itu kendala lainnya seperti sulitnya
mencari teori-teori yang mendukung proses pembelajaran dan observasi kegiatan
ini. Mungkin itu saja kendala yang sempat menghambat kami dalam menyelesaikan
laporan hasil kegiatan observasi, selebihnya, tidak menjadi kendala yang
berarti.
BAB
V
TESTIMONI
KELOMPOK
A.
Winda Rizka
Kesan saya selama mengajar anak-anak
tersebut cukup banyak, karena sifat anak-anak itu bermacam ragam, ada yang lucu
danada yang menyebalkan. Dan saya harus memakluminya namanya juga anak-anak ya
pasti begitu. Sewaktu pembelajaran dimulai ada 3 anak laki-laki yang bernama
Riski, Fadil, dan Ilham, 3 orang anak ini sangat bandel sampai-sampai susah
diatur saat kegiatan dimulai, dan mereka tidak memperhatikan dan malah asik
bermain dengan temannya yang lain yang
sedang memperhatikan dan ingin tahu tentang apa yang diajarkan pada mereka.
Ingin dimarahi tetapi sepertinya tidak mungkin, karena anak ini semakin
dimarahi semakin dibuat tingkah lakunya, dan saya mencoba mengambil hati mereka
agar mereka nurut apa yang disuruh, dan akhirnya mereka nurut apa yang kami
minta untuk tetap memperhatikan pelajaran yang sedang diajarkan. Pengajaran
terus berlangsung, dan saya perhatikan lama-kelamaan anak-anak ini sudah tampak
bosan, dan saya mencoba untuk mengambil perhatian mereka dengan memberi makanan
agar mereka bersemangat kembali. Dan intinya saya sangat senang berkumpul
dengan mereka karena mereka lucu-lucu.
B.
Sulistia Putri
Banyak sekali pelajaran yang saya dapat
dalam mengerjakan tugas observasi ini. Pertama, pelajaran bagaimana sulitnya
menjadi seseorang yang akan memberikan ilmu pada peserta didiknya, membutuhkan
suatu persiapan yang memang sangat matang, dan ketika merencanakan bagaimana
pengajaran yang akan kelompok saya lakukan, saya sendiri mengalami kesulitan
dalam menentukkan bagaimana pelaksanaannya, materi apa yang akan diberikan yang
sangat mereka butuhkan, dan seperti apa performa seseorang dalam mengajar yang
baik yang akan memberikan efek yang baik juga baik peserta didiknya. Kemudian,
yang saya rasakan setelah selesai melaksanakan kegiatan ini adalah sangat
senang bisa berbagi ilmu walaupun hanya sedikit saja yang saya berikan, namun
ternyata itu sangat membantu mereka dalam menyelesaikan tugas matematika yang
berhubungan dengan pembagaian yang menurut mereka cukup rumit. Dan saya jadi
sedikit mengerti bagaimana situasi dan kondisi serta metode yang memudahkan
mereka untuk lebih mengerti tentang suatu mata pelajaran. Intinya, saya sangat
suka dengan kegiatan seprti ini walaupun awal perencanaanya sangat sulit
sekali, tetapi pengalaman yang didapatkan dari kegiatan ini sangat seru sekali.
C.
Citra wahyuni
Saya agak merasa kesusahan didalam
pengerjaan tugas ini mungkin dikarenakan kesiapan yang belum begitu matang.
Tetapi disatu sisi saya mendapatkan pengalaman sebagai pengajar dan saya merasa
bahwa mengajar adalah hal yang menyenangkan dimana kita bisa membagi ilmu
dengan orang lain dan juga menyenangkan saat bercanda tawa dengan anak-anak
yang saya ajarkan.
DOKUMENTASI